Pamekasan, Kamis 5 September2024 ,- Puluhan aktifis yang tergabung dalam Forum NGO Madura, Kabupaten Pamekasan, gelar aksi didepan kantor Bupati Pamekasan. Pada awal pekan ini tepatnya pada Senin (2/9/24) siang.
Mereka jalankan aksi bakar ban dan lempar telur busuk ke kantor Bupati Pamekasan. Sebagai bentuk ketidak puasan pada kinerja dan " Evaluasi Kinerja Pj Bupati Pamekasan Menjelang Satu Tahun ".
Tak hanya ada rasa kecewa atas kepemimpinan Masrukin Pj Bupati Pamekasan dengan massa aksi melempar telur busuk, membakar ban bekas. Bahkan mereka telah siapkan Al Quran untuk menyumpah secara agama sang Pj Bupati Pamekasan saat itu seperti yang dilansir berbagai media lokal setempat.
Sebab, sumpah dengan Al Quran itu akan dilakukan karena berkembang berbagai isu publik terkait ada dugaan gratifikasi atau transaksional jual beli jabatan dalam mutasi beberapa pejabat, beberapa waktu lalu.
Tak ayal, massa aksi merasa sakit hati lantaran, munculnya dugaan adanya transaksionalnjual beli jabatan, serta kompromi dalam kesepakatan jahat.
Dalam kesempatan itu, peserta aksi menilai adanya ketidak sengajaan Pj Bupati Pamekasan tidak mau menemui massa aksi, lantaran sudah dipersiapkan Al Quran guna dilakukan sumpah didepan publik, dalam kasus dugaan jual beli jabatan.
Sumpah tersebut untuk membuktikan tidak ada keterlibatan dalam kolusi, korupsi dan nepotisme dalam dugaan jual beli jabatan, serta bersih sebagai abdi negara.
Tidak hanya itu, aksi yang sedikit mulai memanas tersebut, juga banyak munculnya persolan yang ingin disampaikan secara langsung, khususnya terkait kebijakan serta dalam lemahnya penegakan peraturan daerah ( Perda ) dan peraturan Bupati ( Perbup ).
"Salah satu contoh sembrawutnya tata ruang kota, temuan BPK terkait terbayarnya BPJS terhadap orang mati, BPID Kabupaten Pamekasan, lelang jabatan dan masih banyak lagi persoalan yang belum terselesaikan ". Tukas Zaini Wer Wer.
Ditegaskan, keseriusan aksi tersebut terlihat hanya ditemui oleh Kepala Dinas Kesehatan ( Kadinkes ) Syaifuddin. Nah, melihat itu, pejabat teras itu, diusir lantaran dianggap tidak by data dalam memberikan keterangan dari setiap pertanyaan yang disodorkan oleh peserta aksi.
Puluhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dipimpin langsung oleh Zaini Wer Wer akhirnya membubarkan diri dengan rasa kesewa. Bahkan mereka berjanji akan melaporkan dari setiap OPD yang bermasalah sebagai bentuk kekecewaannya pada kinerja pemerintah daerah dibawah kepemimpinan PJ Bupati Masrukin saat ini. (yud)